Sunday, March 23, 2008

Break on Through to the Other Side

Sabtu, 15 Maret kemarin, sejumlah anak muda Medan yang menamakan dirinya komunitas band indie Medan menggelar even musik berlabel: “Break on Through to the Other Side”. Even digelar di Lapangan Badminton Jl Kapten Batu Sihombing, Medan. Dan sebanyak 13 band indie yang tampil tanpa dibayar, tapi justru membayar. Kata mereka, inilah satu dari gebrakan band indie untuk bisa eksis di Medan. Okelah, bro!

Band-band yang ikut nimbrung di even ini di antaranya: The Changis, The Ohgood, The Chocoholate Farm, Electro Sine, Up to Date, Inferno Hell Brown, Refflex, The Breangsex, Jimi Leaver. Juga, beberapa band indie lainya yang tampil dengan formasi aliran musik yang berbeda, seperti Rock n’ Roll, New Wave, Rock Alternatif, Techno, Disco maupun aliran yang akhir-akhir ini sering mengemuka: aliran Screamo.

Namun, apapun jenis alirannya, seperti kata ketua panitian even Adam, even musik kali ini ternyata banyak mendapat respon dari anak-anak band Medan. Ini sekaligus membuktikan bahwa kreatifitas anak Medan yang berani tampil dengan karya musik sendiri telah memasuki era yang sudah cukup maju. “Kalau di Bandung, indie bisa eksis. Kita juga mau seperti itu di Medan,” ujarnya kepada Global.

Uniknya, even ini berlangsung tanpa dukungan sponsor komersil dari manapun. “Kami menggalang dana sendiri. Tanpa sponsor,” ujar Adam. Ia menjelaskan, selain kontribusi dari ke-13 band yang tampil, dana juga digalang dari teman-teman yang peduli dengan perkembangan band indie di Medan.

Selain Adam, sederet nama yang terlibat dalam even ini tak boleh diabaikan. Karena, “Even ini tak akan bisa jalan tanpa dukungan dari mereka,” jelasnya. Mereka adalah, Batak yang dipercaya sebagai “show director”, Amek sebagai “stage manager”, Wawan (sekretaris) dan Sarum (bendahara).

Adam dan teman-teman mengharapkan, lewat even ini kreatifitas para anak band Medan lebih terpacu untuk bisa berkarya. “Paling tidak kita telah berupaya mempromosikan band-band indie Medan. Bagaimana kelanjutannya, kita butuhkan dukungan dari teman-teman,” jelas Adam.

Ia menambahkan, ke depan even sejenis diharapkan bisa terselenggara lagi. “Kalau bisa lebih besar. Karena selama ini, memang sangat jarang even indie diselenggarakan di Medan. Makanya, kita butuh dukungan anak-anak band indie lainnya,” tutupnya.*

No comments: