
Didasari persamaan persepsi dalam bermusik, “Sitinjac” pun terbetuk dengan mengusung warna musik “Pop Groovy”, sebuah warna yang kini semakin digemari oleh kalangan pecinta musik, khususnya Kota Medan.
“Sitinjac”, sebuah nama yang unik. Diambil dari singkatan empat personilnya: Siti (vokal), Indra (gitar), Jacko (bass), Angle (Keyboard) dan Rico (drum). Keempat personil ini pun kini ikut meramaikan suasana geliat musik Kota Medan, yang meski hingga kini gaungnya masih belum terdengar luas di Tanah Air.
Namun setidaknya semangat dan optimisme “Sitinjac” dapat menjadi ajakan kepada band-band lokal lain untuk lebih kreatif dan komit dalam bermusik. Nyatanya, walaupun semua personilnya masih kuliah sambil bekerja, keempat personilnya tetap semangat demi visi yang diusungnya, menjadi salah satu band yang namanya bisa membanggakan Kota Medan.
Apalagi warna musik yang mereka usung adalah aliran “Pop Groovy”, sebuah warna musik yang kini makin digandrungi anak-anak muda. Seperti “Tompi” maupun “The Groove”, yang bisa namanya tak asing lagi. Aroma jazz yang dipadu dengan unsur pop lalu bersatu dengan irama groove. Tentu sebuah warna musik yang kadar appresiasinya cukup bernilai plus.
Lalu, akankah “Sitinjac”, salah satu band lokal anak muda kuliahan ini akan mampu mengikuti -- atau setidaknya-- mampu berkancah di deretan band-band lokal yang kini jumlahnya tak sedikit itu. Inilah tantangannya. Apalagi, bukan gampang untuk menembus batas untuk mencapai kesuksesan itu. Setidaknya membutuhkan modal keseriusan dan materi yang tidak tanggung-tanggung.
“Kami tetap optimis. Bahkan, paling tidak bisa ikut meramaikan bursa musik Indonesia, itu sudah sudah lumayan buat kami,” kata Siti, sang vokalis kepada Global seusai menunjukkan aksi panggungnya yang lincah pada acara Dies Natalis Universitas Sumatara Utara (USU) yang ke 52, baru-baru ini di pelataran parkir Pendopo USU Medan.
Siang itu, “Sitinjac” baru saja membawakan tiga lagu favoritnya. Satu diantaranya adalah lagu hasil aransmen mereka sendiri, berjudul “Sirna”. “Lagu ini sebenarnya sudah lama diciptakan. Cuma, baru akhir-akhir ini sering kami perdengarkan jika manggung,” kata Indra, gitaris sang pencipta lagu berirama riang, sesuai dengan warna khas “Sitinjac”.
Selain sering menjadi bintang tamu mengisi acara-acara musik kampus, “Sitinjac” juga rutin mengisi session di Rock Café, Hotel Danau Toba Medan. “Lumayan, meski Cuma tampil dua kali seminggu (Senin dan Rabu malam – red), paling tidak kita bisa tetap eksis. Syukur-syukur bisa makin ngetop,” sambung Siti. Semoga….
No comments:
Post a Comment