Tuesday, March 18, 2008

The Man Behind “Huria! Record”

Inisiatif untuk mendirikan industri rekaman di Kota Medan boleh jadi adalah sebuah langkah berani. Dan barangkali ini adalah sebuah ide yang “gila”. Masalahnya, dibutuhkan tak sedikit energi untuk menggerakkan ide ini; baik secara finansial maupun manajemen dan strategi. Belum lagi resiko kerugian yang akan diderita melihat geliat industri musiknya Medan yang masih sangat lesu ini.

Namun, justru ini adalah sebuah tantangan bagi Reza Pohan, pendiri ”Huria! Record”, sebuah industri rekaman yang masih berjalan di jalur indie label. Label ini sudah berdiri sejak 2006 dan masih eksis hingga kini, meski dengan sejuta tantangan.

”Kalau tidak dimulai dari sekarang, sampai kapan band Meda bisa terangkat,” ujar Reza, lelaki di balik ”Huria! Record”, yang mengaku sejak lama sudah tergila-gila pada musik itu.

Ide untuk mendirikan industri rekaman sebenarnya tak pernah terpikirkan oleh Reza sebelumnya. Namun, tantangan itu muncul suatu kali dalam sebuah kesempatan yang tak pernah diduga pada 2006 yang lalu.

Pada sebuah even musik bertajuk ”Lost in Melody” yang diselenggarakan oleh beberapa anak band Medan, November 2006 lalu di Garuda Hotel Plaza, Reza mulai melihat tantangan itu.

Waktu itu, beberapa band Medan: Cherrycola, Korine Conception, Beautiful Monday, OINX, The Changis, Garden, dan MTDK, berniat ingin membuat sebuah album kompilasi lagu ciptaan mereka sendiri. Tentu ini adalah sebuah langkah kreatif yang perlu didukung. ”Sayangnya, mereka terkendala dana,” ujar Reza.

Reza pun turun tangan dengan ”kucuran” dana pribadinya. ”Waktu itu belum berdiri Huria Record,” katanya. Maka, Reza pun mulai ”sibuk”; mulai dari proses pencarian studio rekaman dan mixing, mencari desainer cover album, hingga terlibat soal distribusi album.

Nah, di sinilah awalnya terpikir untuk mendirikan label ”Huria! Record” untuk melabeli album itu. Maka, album kompilasi yang diberi judul ”Let’s Push Things Forward” itu pun dirilis sebanyak 250 keping. ” Alhamdullilah, semua keping album habis terjual,” ujar Reza. Dan langkah itu pun berlanjut hingga sekarang.

Gebrakan Reza memang masih langka di Medan. ”Tapi di Jawa, langkah
semacam ini sudah banjir,” katanya. Ia mencontohkan sebuah band indie asal Bandung ”The Milo”, yang sukses setelah melalui proses yang sama. Sekaligus, ternyata mendapat respons dari penikmat musik, di luar label mainstream.

Selain itu, Reza juga menilai inilah saatnya bergerak untuk menaikkan martabat band Medan, yang sebenarnya tak sedikit yang berpotensi sukses menembus label nasional.

Sayangnya, mereka masih berharap tembus di label mainstream. Alhasil, nasibnya begitu-begitu aja. ”Sudah capek-capek latihan dan bikin lagu, paling hebat manggung sesekali kalau ada even musik. Kan, sia-sia?,” katanya.

Gebrakan kedua

Saat ini, Reza sedang merampungkan pembuatan album band Korine Conception, band indie Medan beraliran ”Shoegaze”; aliran musik ini pertama kali muncul di Inggris pada dekade 80-an, dengan beberapa band pelopornya, seperti Bloody Valentine, The Dive dan Sigus Ros.

Meski album ini beresiko besar dikarenakan aliran musik yang diusung Korine Conception masih terdengar awam, namun sesuai kesepatakan Reza dan band, album perdana ini rencananya akan dirilis sebanyak 1.000 keping. Rencananya album ini akan dikeluarkan pada akhir Februari mendatang.

”Untuk Medan, mungkin masih beresiko,” jelas Reza. Namun, ia sudah menembak beberapa kota besar untuk distribusi album, seperti Jakarta, Bandung dan Yogyakarta. ”Di sana aliran musik seperti ini tidak baru lagi,” tambah Reza.

Ini adalah gebrakan kedua ”Huria! Record” setelah sukses memproduksi album kompilasi ”Let’s Push Things Forward”. Selain itu, untuk mendukung wawasan bermusik anak band Medan, Reza juga menyediakan perpustakaan musik dengan gratis di “kantornya” yang beralamat di Jalan Setia Budi, Komples NCC No. 9 C itu.

Setidaknya langkah berani sudah dimulai Reza untuk mengangkat martabat musik Medan. Juga dukungannya yang tak main-main. Selanjutnya, ”Semoga anak Medan sendiri mendukung dengan mulai lebih kreatif lagi,” katanya. Ayo, anak band Medan, cemmana!

No comments: