Tuesday, March 18, 2008

“Matahari” Band: "Major Label Masih Impian"

Meski sudah tiga tahun lebih berdiri, sementara impian untuk mendapat lirikan dari pelaku industri muski belum juga kesampain, Matahari Band tidak begitu saja pesimis. Meski demikian, band yang digawangi empat personil yang masing-masing merupakan pentolan dari beberapa band yang pernah eksis di Medan itu, tetap konsisiten untuk melangkah maju.

Mungkinkah “Matahari”, band yang dibetuk sejak 2003 oleh lima personil yang terdiri dari Jeffrey Pardede (gitar/vokal), Roy (bass), Harif (drum) dan Ade (keybaoard) itu, akan menjadi band yang tidak sekadar eksis? Padahal, bukan rahasia lagi kalau band asal Medan masih dicap minim kreatifitas. Sehingga tidak mengherankan jika geliatnya belum menggreget.

“Paling tidak kami sudah berupaya,” ujar Jeffrey Pardede, sang gitaris yang sebelumnya adalah pentolan group band @Plus, band Medan yang sempat dikenal dengan citra musik romantis dan sering menjadi bintang tamu pada even-even musik kampus itu.

Selama eksis, setidaknya Matahari telah memiliki 15 buah lagu ciptaan sendiri. Tiga di antaranya adalah lagu andalan, yang disertakan dalam “promo kit” (materi promosi yang terdiri dari sampel rekaman lagu dan biografi band), yang nantinya siap diandalkan kepada industri musik berlabel major.

“Promo kit pertama sudah kita buat kemarin ketika mengikuti audisi untuk menjadi band pembuka pada even musik Rock United, tahun lalu di LANUD Polonia Medan. Syukur, kita lolos seleksi pada saat itu. Dan mendapat kesempatan untuk main sebagai band pembuka beberapa band-band Jakarta yang sudah memiliki nama besar,” ujar Jeffrey, saat diwawancarai seusai latihan di sebuah studio musik di Padang Bulan, baru-baru ini.

Waktu itu, rekaman dilakukan di Studio Biru Medan dengan biaya Rp 3 juta yang berasal dari personil sendiri. “Kita belum punya manajer. Untuk saat ini, kita mengelola band secara internal,” ujar Jeffrey.

Tak henti di situ saja, band beraliran Pop Rock itu rencananya akan membuat rekaman lagi di Studio Trinity Jakarta. “Kita belum memastikan berapa biayanya. Tapi, yang pasti biayanya akan lebih besar. Mudah-mudahan hasilnya lebih bagus,” ujar Jeffrey.

Hasil rekaman ini nantinya akan mereka lemparkan kepada pelaku industri rekaman berlabel major. “Soal diterima atai tidak diterima itu soal belakangan. Namun paling tidak inilah kreasi kami,” ujar anggota band berharap.

No comments: