“Tak pernah kumenghentikan diriku kutegak sebotol Bacardy …“
Itulah sepenggal lirik “bandel” dari Poker, satu lagi group band Medan yang tampil dengan mengusung aliran yang mereka namakan “punk melodic independent”, aliran yang musik punk perpaduan antara “pongo punk street” dan “pun rock n’ roll”.
“Kami tidak ingin terfokus pada satu jenis airan punk saja. Makanya kami menyebutnya independen,” cetus, Neo, sang drummer Poker ketika ditemui do sela-sela latihannya di Mita Music Studio, Jalan Setia Budi Medan.
Poker, besutan tiga personil anak muda Kota Medan: Ibal (vokal/bass), Agus (gitar) dan Neo (drum) telah dibentuk sejak SMA. Pertemuan ketiga anak muda yang kini telah menjadi mahasiswa itu, berawal ketika menetap di asrama sekolah tersebut.
“Awalnya, kami sering bertemu dan suka genjrang-genjreng dengan gitar kopong. Dari situ kami sepakat membentuk band beraliran punk, yang sama-sama kami senangi,” kata Ibal.
Mengapa memilih aliran punk? Ketiga personil Poker sependapat, aliran punk lebih pas dengan jiwa mereka.
No comments:
Post a Comment